KepakSiEnggang.com - Untuk memenuhi kebutuhan keahlian abad 21, berbagai model pendidikan dan pembelajaran terus dikembangkan. Salah satunya yaitu pendidikan STEM yang belakangan semakin digalakkan. Di Indonesia sendiri, STEM sudah mulai diterapkan di sekolah sekolah sejak beberapa tahun terakhir lantaran mampu membuat proses belajar jadi lebih menarik. Apa STEM itu sebenarnya ? Yuk simak.
Apa Itu STEM ?
STEM
mempunyai kepanjangan Science, Technology, Engineering, dan Math. Yaitu
pembelajaran gabungan dari empat disiplin ilmu tersebut. Pertama kali digagas
oleh Amerika Serikat, STEM menerapkan konsep pengetahuan dan keterampilan
secara bersamaan dalam memecahkan masalah.
Melalui
pembelajaran STEM, maka pelajar di jenjang sekolah dasar sampai perguruan
tinggi bisa mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang relevan terhadap
kondisi saat ini. Apalagi kebutuhan di bidang sains dan teknologi memang terus
meningkat seiring berjalannya waktu. Sehingga di masa depan, STEM akan sangat
membantu peserta didik menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
Cara Menerapkan Pembelajaran STEM
1.
Pendekatan Embedded (Tertanam)
Untuk
menerapkan pembelajaran STEM, dapat dilakukan dengan pendekatan tertanam. Jadi
pengetahuan yang dibagikan berasal dari situasi di dunia nyata, dengan teknik
pemecahan masalah dalam konteks sosial, budaya, dan fungsional. Jadi materi
utama akan dihubungkan dengan materi lain dalam STEM saat menggunakan
pendekatan ini.
2.
Pendekatan SILO (Terpisah)
Selain
menggunakan pendekatan tertanam, menerapkan pendidikan STEM juga bisa
menggunakan pendekatan terpisah. Jadi sistem pembelajaran dilakukan terpisah
pisah untuk setiap subjek STEM. Adapun fokus pembelajaran terletak pada
perolehan pengetahuan dibandingkan kemampuan teknis. Sehingga siswa dapat
memiliki pemahaman mendalam pada masing masing subjek.
3.
Pendekatan Integrasi
Berikutnya
dilakukan dengan pendekatan integrasi atau terpadu. Banyak yang menilai bahwa
ini merupakan cara penerapan pembelajaran STEM yang terbaik. Pasalnya materi
digabungkan dengan berbagai bidang keilmuan STEM. Sehingga dapat merangsang
siswa untuk berpikir kritis, memiliki proses solving yang baik, serta
pengetahuan untuk mendapatkan kesimpulan dari kasus tertentu.
Dipelopori
oleh Amerika Serikat, pembelajaran STEM kini sudah diadopsi oleh beberapa negara
di dunia. Di Indonesia sendiri, STEM sudah mulai dikembangkan untuk sekolah dan
perguruan tinggi. Diharapkan bahwa penerapannya dapat mempersiapkan para siswa
untuk menghadapi tantangan di masa depan, sehingga mencetak alumni yang
menguasai bidang STEM dengan mumpuni.
"Rahasia dari kesuksesan kita adalah bahwa kita tidak pernah menyerah."
-- Ilma Mankiller --